Pada postingan saya sebelumnya saya sudah menulis terkait docker, untuk postingannya dapat melihat disini. Namun masalahnya adalah jika mempelajari docker adalah semua command dilakukan di CLI (Command Line Interfaces). Ini akan menjadi masalah bagi administrator yang baru didunia docker. Karena mereka haruslah mengetahui semua command line yang ada di docker. Lantas apa dong solusinya. Salah satau solusinya adalah Portainer?. Portainer apa sih? Portainer sendiri merupakan GUI (Graphical user interface) docker, dimana untuk Portainer sendiri sebagai manajemen docker dengan GUI. Cara ini pastilah lebih memudah seorang administrator, karena dengan GUI pastilah lebih mudah. Karena seorang administrator cukup lah mengakses web GUI Portainer sebagai manajemen docker nya. Ok lantas bagaimana sih cara instalasi Portainer sendiri?, langsung aja kita mulai.
Jika sudah memasuki tulisan ini saya anggap anda semua sudahlah menginstall dockernya, jika belum bisa mrujuk pada tautan berikut.
Setelah docker siap, buat sebuah docker volume untuk keperluan menyimpan data Portainernya.
docker volume create portainer_data
Setalah itu buat sebuah container sebagai container untuk Portainer.
docker run -d -p 8000:8000 -p 9000:9000 -v /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock -v portainer_data:/data portainer/portainer
Akses Portainer dengan cara sebagai berikut. ipserverdocker:9000. Disini saya dengan IP 192.168.43.239. Lalu isi dengan identitas user baru. Untuk keperluan login untuk manajemen Portainernya.
Karena server dockernya ada pada lokal saya, saya memilih Local untuk mengkoneksikan portainernya. Lalu pilih Connect.
Setelah anda memilih Connect, anda akan disajikan pada antar muka sebagai berikut, dan portainer sudah siap untuk melakukan manajemen pada docker anda.
Mungkin segitu dulu untuk tulisan saya kali ini, terimakasih telah membaca.