Beberapa hari yang lalu saya dan senior saya melakukan kunjungan pasca migrasi di daerah Jakarta pusat. Sebenarnya kunjungan tersebut tidak ada dijadwal, dikarenakan ada permintaan dari sisi client mau gak mau harus diikuti. Ini yang mungkin dinamakan pelanggan adalah raja. Yaudah ikutin aja dah.
Saya mendapatkan berita bahwa untuk semua kartu tidak dapat digunakan untuk perjalanan KRL. Dan kembali menggunakan tiket kertas. Pak bos sendiri sudah mewanti – wanti untuk para tim yang melakukan kunjungan ke client yang menggunakan jasa KRL untuk bersiap -siap lebih awal. Saya pun bergegas untuk mengindari antrian. Dan benar saja walaupun sudah lebih awal tapi apa boleh buat ternyata stasiun sudah penuh dengan antrian warga.
Melihat antrian masuk seperti itu, saya mempunyai dua pilihan melanjutkan perjalanan atau memilih pulang dan melanjutkan tidur saya. Dan saya pun memilih untuk melanjutkan tidur untuk melanjutkan perjalanan saya. Terhimpin senggol – senggolan sudah menjadi pemandangan yang lumrah saat itu. Dari pada berguman sendiri dan menghujat penyedia layanan, lebih baik saya bergegas untuk membeli tiket. Dan mengantri ke gate pintu masuk. Ya walupun terlihat ramai, tapi menut saya tidak terlalu lama mengantrinya, mungkin ini berkat petugas yang cekatan dalam melayani.
Akhirnya setelah mengantri sekitar 5 menit saya dapat masuk kedalam stasiun, saya pun segera menanyakan ke petugas setempat terkait masalah tersebut. Menurut penuturan petugas hal ini terjadi karena ada pembaruan sistem tiket KRL, yang harus nya selesai hari minggu tapi hingga hari senin belum juga selesai. Saya juga menanyakan apakah untuk jadwal kereta juga terganggu, tapi syukurlah menurut beliau tidak ada keterlambatan kereta. Mendengar penjelasan tersebut saya merasa lega. Sambil menunggu kereta datang saya sempat menguping pembicaraan para penumpang, yang isinya sih sama aja. Mengenai keluhan tentang layanan kereta, mendengar mereka marah – marah seperti hiburan tersendiri bagi saya. Mungkin ada yang salah dari diri saya melihat mereka marah – marah tapi saya merasa senang, saya sih bodo amat yang penting saya happy. Ya akhirnya yang ditunggu – tunggu tiba juga, ya seperti kata petugas disana kereta sesuai jadwal. Saya pun bergegas masuk ke kereta. Suasana yang sama setiap kali naik kereta pagi, desak – desakan himpit – himpitan sudah menjadi pemandangan biasa. Perjalanan ditempuh 1 jam, seperti biasa saya datang lebih awal dari senior saya. Ya gak apa – apa sih menunggu sebentar, sambil mail game di HP untuk menghilangkan suntuk. Akhirnya senior saya tiba, kami memutuskan untuk sarapan dulu sebelum menuju ke client. Setelah mengisi energi langsung menuju ke client. Sambil jalan menuju keluar stasiun, petugas masih sibuk mencoba pintu gate. Semoga bisa cepat selesai, doa dalam hati.
Untuk menuju ke tempat client gak butuh waktu lama, sampainya disana kami langsung dibrondong pertanyaan disambut dengan ramah. Langsung menuju lantai 2 kantor client. Masuk ke ruangan meeting yang cukup luas. Sambil berdiskusi client kami nampak sibuk karena beberapa kali mendapatkan panggilan masuk. Dan saya lihat client kami cukup humoris karena cukup santai menjawabnya dan sesekali bersanda gurau dengan pembicaranya. Nah setelah itu baru panik karena belum menemukan permasalahannya. Kami pun membantu permasalahan client kami.